See New, Hear New Feel New
Saya Adalah Nokia NSeries
Adalah Komputer di dalamnya
Berbagi Cerita dengan Video
Cerita Lain di dalam video
Temukan Kembali cerita dengan Nokia N82 – temukan – tangkap – berbagi
Koleksi musik anda selalu bersama dengan anda
Entertainment The Next Episod
Itulah sederetan tag line baru produk Nokia seri N atau Nokia N Series. Produk terbaru keluaran pabrikan handphone asal Finlandia, yang pada awalnya adalah pabrik pulp tersebut berbeda dengan produk Nokia lainnya. Nokia N Series tidak diposisikan sebagai handphone sebagaimana Nokia seri lainnya. Fungsi komunikasi hanyalah fungsi tambahan dari sebuah alat multimedia canggih yang memadukan teknologi video, audio, kamera dengan resolusi tinggi, internet dan koneksi wireless tercanggih saat ini dalam genggaman. Fitur yang ditonjolkan dari N Series adalah kemampuan video nya yang hampir menyamai VHS, kapasitas memori mencapai puluhan MB dan bahkan bisa diexpand sampai dengan puluhan gigabyte. Iklan Nokia N Series tidak lagi bicara kapasitas phone book, speed dial, MMS, Video Call dll yang sebenarnya adalah basic features dari sebuah Handphone.
Apa yang sebenarnya terjadi, apakah Nokia telah berubah menjadi produsen camcorder atau digital camera? Konvergensi teknologi ICT (Information & Communication Technology) telah mengubah tatanan industri telepon seluler. Kata Friedman – pengarang buku yang cukup laris The World is Flat – kehadiran teknologi baru telah mengubah tatanan dunia. Salah satunya adalah dunia telepon seluler, yang semula hanya sekedar alat komunikasi dua arah dengan keunggulan mobilitas. Namun dengan perkembangan teknologi maka Handphone kemudian berubah menjadi alat canggih yang sekaligus berfungsi sebagai camcorder, digital camera bahkan komputer dengan internet berkecepatan tinggi.
Nokia melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang untuk semakin memanjakan konsumen dengan fitur music, video, dan internet. Namun yang lebih penting adalah Nokia telah menyadari akan datangya era Experiential Marketing. Nokia N Series telah merubah paradigma traditional marketing dimana fokus utamanya adalah feature & benefit, serta Nokia N Series tidak mendefinisikan kompetitor secara sempit yang hanya berbasis pada kategori produk, sehingga dalam kampanyenya N Series tidak lagi mengunggulkan featue & benefit standard dari sebuah telepon seluler, seperti kapasitas phone book, SMS, MMS, Video Call, tetapi experience yang ditawarkan kepada penggunanya. N Series mendefinisikan kompetitornya tidak hanya Sony Ericsson, Samsung dan produsen telepon seluler lainnya, melainkan juga produsen camcorder, digital camera, interner provider dll.
Selain itu N Series juga mencoba untuk merangsang seluruh indera manusia yang berperan saat mengkonsumsi produk tersebut, sebagaiamna frame work experiential marketing yang bertumpu pada Sense, Feel, Think, Act dan Relate. Dengan strategy tersebut sepertinya Nokia ingin memantapkan posisinya sebagai market leader telepon seluler di Indonesia.