Beberapa waktu yang lalu tepatnya hari Jumat tanggal 4 Februari 2011, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menaikan BI Rate 25 basis poin menjadi 6,75 persen. Mengapa BI menaikan BI Rate mungkin sudah bukan pertanyaan sebagian besar pelaku pasar, karena beberapa hari sebelumnya menurut laporan BPS angka inflasi tahun 2010 cukup tinggi mencapai hampir 7 persen. Dan inflasi bulan Januari juga cukup tinggi yaitu 0,68 persen, dan jika tren inflasi bulan januari ini diikuti bulan bulan berikutnya dikawatirkan inflasi 2011 tidak akan lebih baik dari 2010. Selain itu juga akan diterapkannya kebijakan penghentian konsumsi premium bersubsidi bagi pemilik kendaraan pribadi roda 4 yg harus beralih ke pertamax atau bahan bakar non subsidi yg harganya hampir 3 kali lipat, maka angka inflasi dikawatirkan akan cukup tinggi pada bulan-bulan berikutnya.
Bagi perbankan kenaikan BI rate bisa menjadi dilema, karena dari sisi penyaluran kredit peningkatan BI Rate dapat menghambat kecepatan pertumbuhan kredit, karena untuk meningkatkan atau mempertahankan profit perbankan kemungkinan akan meningkatkan suku bunga pinjaman, sebagai dampak peningkatan suku bunga simpanan. Namun jika perbankan menaikan level suku bunga kredit maka pasar mereka akan tergerus sebagai akibat persaingan.
Strategi yang harus dilakukan oleh perbankan untuk mengurangi penggerusan spread sebagai akibat naiknya suku bunga simpanan dan harus menjaga suku bunga pinjaman tetap kompetitif antara lain bisa dilakuan dengan beberapa cara :
1. Menurunkan cost of fund. Dari segi penghimpunan dana, strategi yg harus dilakukan adalah dengan meningkatkan porsi dana murah dalam bentuk Current Account dan Saving Account (CASA), dan akan lebih kompetitif lagi jika CASA tersebut merupakan transaction based bagi nasabahnya. Jika CASA sudah menjadi based transaction maka nasabah cenderung tidak peduli dengan bunga, serta rela jika harus dicharge lebih.
2. Menurunkan OHC. Sumber biaya yag cukup signifikan pengaruhnya terhadap spread perbankan adalah operasional cost, satu satunya cara untuk menekan operasional cost adalah melakukan efisiensi dalam bentuk yg mungkin paling sederhana seperti listrik dan ATK. Selain itu biaya tenaga kerja juga harus direview dengan menerapkan KPI yang lebih terukur dalam memberikan kompoensasi baik berupa bonus maupun insentif dari perusahaan.
3. Meningkatkan Spread. Untuk meningkatkan spread perbankan atau NIM tanpa menaikan suku bunga, salah satu strategi yg bisa diterapkan adalah dengan meningkatkan porsi kredit konsumer. Selain market yg masih cukup besar, kredit konsumer saat ini sedang menjadi primadona. Dan dari sisi margin, Kredit kredit konsumer sebagian besar menerapkan bunga flat dengan margin yg cukup tinggi dan cenderung aman sehingga bisa meningkatkan NIM.
4. Menurunkan risk premium. Untuk bisa kompetitif dalam memaskan kredit, salah satu komponen biaya yg menyumbang kontribusi cukup tinggi terhadap suku bunga adalah risk premium atau resiko kegagalan kredit. Untuk dapat menekan biaya kredit dengan menurunkan risk premium usaha usaha yang dilakukan antara lain dg melakukan monitoring yg lebih intens dan mendorong nasabah utk memindahkan cash flow (saranan transaksi) ke bank kita. Dengan memindahkan cash flow di perbankan maka monitoring terhadap kualitas kredit akan semakin baik. Selain itu upaya-upaya restrukturisasi dan penyelesaian kredit bermasalah juga terus dilakukan serta optimalisasi recovery rate untuk kredit yang sudah dihapusbukukan.
5. Optimalisasi Fee Based Income. Dengan kompetisi yang cukup ketat dalam penyaluran kredit, alternatif strategi utk tetap menjaga tingkaat pendapatan perbankan yg positif maka alternatif sumber pendanaan berupa fee based income menjadi solusi yang tepat. Hanya saja untuk menggenjot fee based income memang diperlukan investasi di bidang IT yang cukup besar, karena sumber pendapatan berbasis fee ini sebagain besar berasal dari penggunaan e-channel perbankan.
Akhirnya, bahwa kenaikan BI Rate harus disikapi sebagai sebuah upaya untuk menyeimbangkan perekonomian nasional yang mungkin berdampak pada penurunan profit margin perbankan, namun dengan berupaya semaksimal mungkin dengan menerapkan strartegi tersebut di atas, yaitu menurunkan cost, meningkatkan pendapatan dan mencari alternatif sumber pendapatan di luar kredit, mudah mudahan perbankan tetap mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Amien...