Sudah baca Kompas hari ini di halaman 25? Anda pasti sedikit tersenyum dengan sebuah iklan parpol yang berbeda dari iklan parpol lainnya. Jika selama ini iklan parpol lebih berbicara pada keberhasilan kadernya yang duduk di pemerintahan, dan membawa nama-nama besar kader mereka, iklan partai Golkar yang satu ini cukup unik.
Iklan ucapan selamat ulang tahun kepada dua orang “rival” politik Golkar sepertinya tidak jamak. Namun bila dicermati lebih jauh ada beberapa hal yang saya rasa cerdas dilakukan oleh Golkar dengan melakukan kampanye seperti ini :
Partai Golkar memanfaatkan momentum tanggal 23 Januari – yang sama dengan nomor urut Partai Golkar- untuk meningkatkan awareness nomor partai mereka. Dan ini cukup efektif karena sangat relevant dan kontekstual.
Dengan memberikan ucapan selamat kepada Megawati Soekarnoputri, sepertinya partai Golkar sedang menjajagi kemungkinan untuk menjadikan salah satu kadernya menjadi Cawapres Megawati , yang memang sudah menjadi kompetensi kader Golkar untuk selalu menjadi Cawapres. Hal ini karena kader-kader Golkar sepertinya masih terkesan malu-malu untuk maju menjadi Capres, dan Golkar sudah memiliki positioning yang kuat sebagai partai kandidat Cawapres. Dengan menggandeng Megawati diharpkan pasangan Capres dan Cawapres dari koalisi kedua partai ini memenuhi ambang batas pemilih, sehingga kemungkinan terpilih menduduki kursi legislative semakin besar.
Dengan menempatkan Mbak Tutut sebagai salah satu “target” dari strategi komunikasinya, sepertinya Golkar juga melirik PKP sebagai salah satu target koalisi. Partai ini dilirik oleh Golkar kaena dianggap punya nilai lebih – walau mungkin hanya nilai history,dimana PKP adalah partai yang mengusung platform merindukan romantisme masa kejayaan Soeharto- dimana Soreharto adalah salah satu tokoh yang membesarkan Golkar. Atau jika dilihat dari perspektif negatifnya sepertinya Golkar ingin “mengajak kembali” Tutut berpulang ke pangkuan Gokar. Karena wanita yang selalu tampil di publik dengan jilbabnya ini dirasa masih mempunyai basis masa, yaitu orang-orang yang setia terhadap keluarga besar Soeharto atau orang-orang yang memang merindukan romantisme zaman Soeharto. Namun bisa juga ucapan ulang tahun ini juga merupakan sindiran politik kepada mantan kader utamanya yang membelot tersebut, kaena nama besar Tutut tidak bisa terlepas dari Golkar.
Content dan Context komunikasi yang sangat berbeda dengan iklan politik lainnya , merupakan sebuah diferensiasi komunikasi tersendiri bagi Golkar. Dengan adanya diferensiasi dari cara berkomunikasi ini Partai Golkar berharap berharap menjadi word of mouth. Apalagi dengan adanya kekuatan social media, diharapkan efek kampanye konvensionalnya di Kompas menjadi lebih besar di social media, karena bisa jadi menjadi topic diskusi yang hangat di Blog, Facebook atau millist.
Dari paparan di atas, masih ada sedikit cataatn lain yang mungkin bisa menambah efek komunikasi lebih dasyat, yaitu jika seandainya iklan partai Gokar tersebut juga ditempatkan di halaman 23. bukan di halaman 25.
Friday, January 23, 2009
Wednesday, January 07, 2009
Gudeg Cita Rasa Push Email : Bagaimana Blackberry Berkembang Begitu Pesat?
“Mas, aku durung isoh install Facebook neng Blackberry ku ki? Trus wingi pas aku neng Ambarukmo Plaza wis iso di nggo Internetan nganggo Wi Fi” (Mas, aku kok belum bisa install Facebook di Blakcberryku ya? Terus kemarin pas aku di Ambarukmo Plaza aku sudah bisa Internetan pake Wi Fi)
Percakapan ini tidak dilakukan oleh 2 orang mahasiswa S2 di Jogja yang sedang mendiskusikan gadget baru yang mereka miliki. Obrolan ini antara mbak-mbak yang sedang melayani sepiring gudeg yang saya pesan di Warung Gudeg Yu Jum di Jalan Wijilan Yogyakarta dengan salah satu temannya. Saya yang pada saat itu sedang menunggu pesanan gudeg saya menjadi berpandangan dan tersenyum simpul dengan salah satu rekan yang ada di depan saya. Bukannya apa-apa tetapi fenomena Facebook dan Blackberry telah benar-benar menyebar ke seluruh penjuru tanah air.
Ya Blackberry saat ini menjadi gadget paling populer dan pemakainya tidak lagi didominasi oleh kalangan bisnis yang super sibuk, orang rumahan pun banyak yang menggunakan Blackberry. Menurut Teguh Prasetya dari Indosat pemakai Blackberry mengalami pertumbuhan 250 % selama tahun 2008 dan saat ini total pemakai Blackberry adalah 16 juta orang (detiknet.com), sebuah angka yang sangat fantastis. Padahal Blackberry baru diluncurkan pada tahun 1999.
Mengapa Blackberry menjadi pesat pertumbuhannya? Manusia di era new wave berbeda dengan manusia sebelumnya. Jika manusia “lama” cenderung tertutup, berinteraksi secukupnya dengan manusia lainnya secara langsung, maka manusia baru di era new wave menjadi orang yang diam dalam keramaian dunia maya. Manusia baru ini sangat penging ngomong, sangat pingin didengerin, sangat ingin “eksis” (meminjam istilah salah satu temen saya yang setiap hari bisa mengucapkan kata ini lebih dari 100 kali), sangat ingin berinteraksi dengan mudah, namun sifat individualisnya semakin besar. Ya, manusia baru ini sangat unik dan membutuhkan media yang mampu menjembatani keinginan dan kebutuhan mereka. Kebutuhan manusia baru ini bisa dipenuhi oleh Blackberry yang memberikan fasilitas “ramai dalam sepi” (nongkrong di café, saling diam tidak kenal, tapi ngobrol lewat chatting atau berinteraksi melalui Face book dengan teman atau kerabat di luar kota). Karena Blackberry memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk berinteraksi melalui social media (facebook, friendster, flickr, etc) dengan sangat mudah dan “handy”. Selain handy, semua kebutuhan komunikasi manusia baru liannya juga tersedia melalui Blackberry, SMS, Telpon, Chatting, Browsing, Email, sehingga tidak memerlukan gadget lainnya.
Inilah salah satu rahasia Blackberry yang menemukan “G-spot” kebutuhan interaksi manusia, sehingga penggunanya benar-benar mengalami ejakulasi. Walaupun masih ada beberapa kekurangan seperti belum tersedianya jaringan 3G.
Percakapan ini tidak dilakukan oleh 2 orang mahasiswa S2 di Jogja yang sedang mendiskusikan gadget baru yang mereka miliki. Obrolan ini antara mbak-mbak yang sedang melayani sepiring gudeg yang saya pesan di Warung Gudeg Yu Jum di Jalan Wijilan Yogyakarta dengan salah satu temannya. Saya yang pada saat itu sedang menunggu pesanan gudeg saya menjadi berpandangan dan tersenyum simpul dengan salah satu rekan yang ada di depan saya. Bukannya apa-apa tetapi fenomena Facebook dan Blackberry telah benar-benar menyebar ke seluruh penjuru tanah air.
Ya Blackberry saat ini menjadi gadget paling populer dan pemakainya tidak lagi didominasi oleh kalangan bisnis yang super sibuk, orang rumahan pun banyak yang menggunakan Blackberry. Menurut Teguh Prasetya dari Indosat pemakai Blackberry mengalami pertumbuhan 250 % selama tahun 2008 dan saat ini total pemakai Blackberry adalah 16 juta orang (detiknet.com), sebuah angka yang sangat fantastis. Padahal Blackberry baru diluncurkan pada tahun 1999.
Mengapa Blackberry menjadi pesat pertumbuhannya? Manusia di era new wave berbeda dengan manusia sebelumnya. Jika manusia “lama” cenderung tertutup, berinteraksi secukupnya dengan manusia lainnya secara langsung, maka manusia baru di era new wave menjadi orang yang diam dalam keramaian dunia maya. Manusia baru ini sangat penging ngomong, sangat pingin didengerin, sangat ingin “eksis” (meminjam istilah salah satu temen saya yang setiap hari bisa mengucapkan kata ini lebih dari 100 kali), sangat ingin berinteraksi dengan mudah, namun sifat individualisnya semakin besar. Ya, manusia baru ini sangat unik dan membutuhkan media yang mampu menjembatani keinginan dan kebutuhan mereka. Kebutuhan manusia baru ini bisa dipenuhi oleh Blackberry yang memberikan fasilitas “ramai dalam sepi” (nongkrong di café, saling diam tidak kenal, tapi ngobrol lewat chatting atau berinteraksi melalui Face book dengan teman atau kerabat di luar kota). Karena Blackberry memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk berinteraksi melalui social media (facebook, friendster, flickr, etc) dengan sangat mudah dan “handy”. Selain handy, semua kebutuhan komunikasi manusia baru liannya juga tersedia melalui Blackberry, SMS, Telpon, Chatting, Browsing, Email, sehingga tidak memerlukan gadget lainnya.
Inilah salah satu rahasia Blackberry yang menemukan “G-spot” kebutuhan interaksi manusia, sehingga penggunanya benar-benar mengalami ejakulasi. Walaupun masih ada beberapa kekurangan seperti belum tersedianya jaringan 3G.
Subscribe to:
Posts (Atom)